Animasi dan Desain
Animasi dan Desain Grafis
9:40 am
A. Apakah ada hubungan antara Animasi dan
Desain Grafis? Jika ada Jelaskan
Animasi adalah suatu rangkaian gambar diam secara
inbeethwin dengan jumlah yang banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat
seolah – olah hidup ( bergerak ), seperti yang pernah kita lihat film –
film kartun di tevisi maupun dilayar lebar.
dengan kata lain kita menghidupan gambar dengan cara merangkainya secara teratur, sehingga gambar itu seakan-akan hidup...
dengan kata lain kita menghidupan gambar dengan cara merangkainya secara teratur, sehingga gambar itu seakan-akan hidup...
seperti gambar diatas merupakan serangkaian gambar yang
disusun secara teratur sehingga bisa dihidupkan.
Karya Seni identik dengan suatu yang unik. Oleh karenanya
seorang seniman dalam melahirkan karyanya selalu mencari bentuk, bentuk baru.
Untuk itu diperlukan sesuatu yang unik. Ini berarti sesuatu yang belum pernah
atau mungkin jarang dipakai oleh seniman lain pada karya-karya sebelumnya.
Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
Desain Grafis juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya. Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.
Sebagaimana layaknya informasi yang disampaikan menggunakan bahasa lisan (suara) yang dapat disampaikan secara tegas, ceria, keras, lembut, penuh gurauan, formal, dan sebagainya dengan menggunakan gaya bahasa dan volume suara yang sesuai, Desain grafis juga dapat melakukan hal serupa. Kita dapat merasakan sendiri setelah membaca sebuah berita (tulisan), melihat foto atau ilustrasi, melihat permainan warna dan bentuk dari sebuah karya design yang berbentuk publikasi cetak, nuansa yang ditimbulkannya. Apakah informasi itu tegas, formal, bergurau, lembut, anggun, elegan dan sebagainya.
Kenapa kita dapat merasakan hal itu? Kenapa obyek publikasi itu bisa menimbulkan kesan dan pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan hingga dimengerti oleh kita sebagai pembaca? Jawabannya adalah karena adanya unsur-unsur design dan prinsip-prinsip design yang ada dalam sebuah karya design tersebut, baik disadari maupun tidak disadari oleh pembuatnya.
Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis :
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai " aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri". Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan
Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah,
poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang
sejenis.
Web Desain: desain untuk halaman web.
Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic
Design) : merupakan desain professional yang mencakup desain grafis, desain
arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.
Bidang Komunikasi Grafis
Komunikasi Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) disaat informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (koran, buku, majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari keakuratan penyampaian informasi pada masyarakat.
Perkembangan di atas juga dipacu oleh kesadaran yang makin
tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini. Bila
pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah bidang ini adalah“graphic
arts” yang masih dikonotasikan dengan seni, maka abad ke-20 istilahnya menjadi
“graphic communication” atau juga “visual communication”. Hal ini menggambarkan
peranan komunikasi sebagai kunci profesi dalam bidang ini.
Saat ini peranan komunikasi yang diemban makin beragam: informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi pelajaran dan ilmu pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi (periklanan, promosi, kampanye sosial) dan pemantapan identitas (logo, corporate identity, branding). Munculnya istilah “komunikasi visual” sebenarnya juga merupakan akibat dari makin meluasnya media yang dicakup dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa ini: percetakan / grafika, filem dan video, televisi, web design dan CD interaktif.
Perkembangan itu telah membuat bidang ini menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak melibatkan modal besar dan banyak tenaga kerja. Kecepatan perkembangannya pun berlomba dengan kesiapan tenaga penunjang pada profesi ini. Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang dapat jadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya dalam jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya.
Standardisasi yang saat ini dibuat tak mungkin menahan laju perkembangan bidang Komunikasi Grafis. Tetapi dengan melihat apa yang telah terjadi baik di negeri orang maupun di negeri sendiri, diharapkan usaha membuat acuan dapat mengantisipasi cukup panjang menghadapi perkembangan bidang ini.
Komunikasi Grafis dan Komunikasi Visual
Tugas penyusunan kompetensi ini adalah pada bidang Komunikasi grafis, istilah yg diberikan oleh Dikmenjur setelah berkonsultasi dengan Ditjen Grafika. Kata Grafis sendiri mengandung dua pengertian:
Graphein (lt.= garis, marka) yang kemudian menjadi
Graphic Arts atau Komunikasi Grafis,
Graphishe Vakken (bld=pekerjaan cetak) yang di
Indonesia menjadi Grafika, diartikan sebagai percetakan.
Dalam pengertian ini Komunikasi Grafis adalah pekerjaan dalam bidang komunikasi visual yang berhubungan dengan grafika (cetakan) dan/atau pada bidang dua dimensi dan statis (tidak bergerak dan bukan time-based images).
Dasar terminologi perlu untuk menjelaskan beda antara Komunikasi Grafis dengan Komunikasi Visual.
Komunikasi visual merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media: percetakan / grafika, luar ruang (marka grafis, papan reklame), televisi, film/video, internet dll, dua dimensi maupun tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak (time based).
Sedangkan Komunikasi Grafis merupakan bagian dari Komunikasi Visual dalam lingkup statis, dua dimensi, dan umumnya berhubungan dengan percetakan / grafika. Dalam lingkup terminologi ini standar kompetensi Komunikasi Grafis dibuat.
Bidang profesi Komunikasi Grafis meliputi kegiatan penunjang dalam kegiatan penerbitan (publishing house), media massa cetak koran dan majalah, periklanan (advertising), dan biro grafis (graphic house, graphic boutique, production house). Selain itu komunikasi grafis juga menjadi penunjang pada industri non-komunikasi (lembaga swasta / pemerintah, pariwisata, hotel, pabrik / manufaktur, usaha dagang) sebagai inhouse graphics di departemen promosi ataupun tenaga grafis pada departemen public relation perusahaan.
Pekerjaan Komunikasi Grafis meliputi olah gambar/images (gambar ilustrasi, fotografi), olah teks/tipografi (cipta dan susun huruf) dan penggabungan unsur teks dan images ke dalam rancangan/design yang siap dilaksanakan. Dalam kenyataan di lapangan, situasi kegiatan komunikasi grafis di Indonesia tak sepenuhnya seperti diagram umum di atas. Olah huruf / type design & typography yang di beberapa negara maju merupakan profesi khusus ( mendesain font / typeface, hand lettering, tipografi / olahan tata huruf ) di Indonesia tak berkembang menjadi bidang profesi tersendiri (pernyataan Bp. Danton Sihombing MFA pakar bidang huruf). Di Indonesia olah huruf pada era digital dikerjakan sendiri di komputer oleh desainer ataupun operator atas petunjuk desainer. Meski ada juga yang olah huruf khusus seperti hand lettering dan Kaligrafi tidak merupakan bidang.
spesialisasi profesi yang berkembang baik. Karena itu dalam standar kompetensi komunikasi grafis ini olah huruf/tipografi tak dibuat sebagai sub-bidang kompetensi tersendiri, tetapi menjadi subkompetensi untuk sub bidang desain grafis.
bidang Komunikasi Grafis dipilah menjadi 3 sub-bidang:
Desain Grafis: merancang / menyusun bahan (huruf, gambar dan
unsur grafis lain) menjadi informasi visual pada media (cetak) yang dimengerti
publik.
Ilustrasi: menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar
tangan dan penuangan daya imajinasi.
Fotografi: menampilkan informasi dengan ketrampilan
menangkap cahaya melalui kamera dankepiawaian memilih / mengolah hasil bidikan.
B.
Definisi
Masing-Masing dari Animasi & Desain Grafis?
DEFINISI DESAIN GRAFIS
Motion graphic adalah pengembangan dari seni desain grafis.
Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni terapan yang mengkomunikasikan
pesan, informasi, ide, konsep, atau ajakan menggunakan bahasa visual. Penerapan
desain grafis umumnya ada di dalam dunia periklanan, perfilman, broadcasting,
branding, profil perusahaan, dan lain-lain. Desain grafis juga merupakan
pemecahan masalah atau solusi komunikasi yang dilakukan desainer untuk
memecahkan masalah klien.
Desain grafis mencakup keterampilan mengolah visual, yang
didalamnya termasuk tipografi, ilustrasi, fotografi, olah digital, dan layout.
Seorang desainer dituntut memiliki kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di
sekitar lingkungan, agar karya yang diciptakan mampu memecahkan sebuah masalah
yang ada. Sebelum mengeksekusi sebuah desain, para desainer biasanya melakukan
sebuah riset atau penelitian tertentu. Setelah itu, untuk menemukan berbagai
macam keywords (kata kunci), desainer melakukan brainstorming, mengenai data
hasil riset yang sudah dilakukan. Kebanyakan desainer, sebelum mengeksekusi
desain lewat proses komputerisasi, terlebih dahulu menuangkan ide-idenya lewat
sketsa- sketsa kasar di atas kertas. Proses desain juga melalui beberapa revisi
untuk mencapai target yang diinginkan klien.
DEFINISI ANIMASI
Terdapat unsur animasi di dalam motion graphic. Animasi
berasal dari bahasa latin, Anima yang berarti memberi nyawa, hidup, jiwa dan
semangat. Animasi sendiri memiliki arti sebagai seni memanipulasi gambar
menjadi seolah-olah hidup dan bergerak. Animasi juga merupakan sekupulan
beberapa gambar yang dirangkai, dengan pergerakan yang cepat dan berkelanjutan
atau terus-menerus memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Penjelasan animasi sebagai dasar sebuah seni dalam
mempelajari gerakan suatu objek, dan gerakan merupakan sesuatu hal yang paling
diutamakan agar suatu objek atau karakter dapat terlihat nyata. Gerakan
memiliki hubungan yang erat dalam pengaturan waktu dalam animasi (Maestri &
Adindha, 2006).
Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat
presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan sebuah perubahan visual
sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar terhadap proyek multimedia dan
halaman web yang dibuat. Di dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan dari
komputer untuk menciptakan gerakan pada layar. Kesimpulan dari pengertian
animasi yang sudah ada bahwa, animasi mewujudkan suatu teknik untuk menciptakan
sebuah karya audio dan visual yang berdasarkan pada pengaturan waktu dan
gambar.
C. Jenis-Jenis Animasi?
Seiring berkembangnya zaman, teknologi sudah semakin canggih
dan semakin banyak fim-film animasi, dari Indonesia maupun dari luar negeri.
Kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis animasi. Sebelum itu taukah
anda, apasih animasi itu? Animasi berasal dari bahasa
latin “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat.
Sedangkan karakter adalah orang, hewan dan objek nyata
lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. Jadi, animasi adalah
gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup. Objek dalam gambar bisa beupa
tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.
Berikut ini Jenis-jenis Animasi, diantaranya :
1. Animasi 2D (2 Dimensi) & Animasi 3D (3 Dimensi)
Animasi 2D biasa disebut dengan film kartun. Kartun
sendiri berasal dari kata “Cartoon” yang berarti gambar yang lucu.
Contoh film kartun yang sering kita jumpai di stasiun TV yaitu: Shinchan, Tom
and Jerry, Scooby Doo, Spongebob Squarepants dan lain-lain.
Pembuatan animasi 3D semaking berkembang seiring waktu. Animasi 3D
adalah pengembangan dari 2D. Dengan animasi 3D, karakter dibuat semakin hidup
dan nyata yang mendekati wujud manusia aslinya.
2. Animasi Stop-motion & Animasi Cel
Stop Motion adalah cinematic proses atau teknik yang
digunakan untuk menjadikan objek yang statik menjadi bergerak. Teknik
stop-motion dihasilkan dari pengambilan gambar ojek yang digerakan satu
persatu. Animasi ini juga dikenal sebagai claymotion karena menggunakan clay
(tanah liat) sebagi objek yang digerakkan. Animasi Cel merupakan
animasi tertua dan merupakan bentuk animasi paling popular. Cel yang berasal
dari kata “celluloid” adalah materi yang digunakan untuk membuat film gambar
bergerak pada tahun-tahun awal animasi.
3. Animasi Frame & Animasi Sprite
Animasi Frame merupakan yang paling sederhana,
animasinya dapat diperoleh dari rangkaian gambar yang bergantian ditunjukan,
hal ini diukur dalam satuan fps (frame per second). Animasi
sprite adalah Animasi yang dapat bergerak secara individual, dan objek
lainnya hanya sebagai background yang tidak bergerak.
4. Animasi Path & Morphing
Animasi Path adalah animasi dari objek yang digerakkan
mengikuti garis lintasan yang telah ditentukan. Biasanya dalam Animasi Path
diberi perulangan animasi, sehingga animasi akan terus
berulang. Morphingadalah mengubah satu bentuk menjadi bentuk yang lain.
Morphing memperlihatkan satu rangkaian frame yang menciptakan gerakan halus
dari bentuk pertama yang kemudian mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain.
Dalam Macromedia Flash animasi jenis ini dilakukan dengan teknik tweening
shape.
Diatas adalah beberapa contoh jenis-jenis animasi,
perkembangan Animasi sangatlah
cepat. karena animasi bisa di jadikan sebagai sebagai sarana promosi, baik
untuk periklanan ataupun untuk dunia pendidikan. Contoh kita bisa membuat iklan
layanan masyarakat dengan menggunakan animasi agar menjadi iklan yang menarik.
D. Teknologi yang digunakan Animasi pada Jaman
NOW?
Seiring canggihnya teknologi komputer, bermunculan animasi
yang dibuat dengan teknologi sistem komputer. Memudahkan para animator (sebutan
untuk pembuat film animasi) untuk membuat film animasi menjadi sangat simpel,
mudah, cepat dan tentunya irit.
Tokoh yang dianggap berjasa dalam perkembangan film animasi
adalah Walt Disney. Dia juga merupakan pendiri studio film animasi Walt Disney.
Karya-karya film animasi yang dihasilkannya seperti Mickey Mouse, Donald Duck,
Pinocchio dan lain-lain.
Animasi bermacam jenisnya. Sekarang biasa digunakan yaitu
animasi model 2 dimensi (2D-animation) dan 3 dimensi (3D-animation). Pada
animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D
bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi
karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan
api, dan sebagainya, sehingga seolah-olah menjadi riil dan nyata. Bahkan
akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3D daripada film animasi
2D.
Jangan pernah sekalipun menyepelekan film-film animasi.
Karena film animasi ini mempunyai nilai jual yang sangat, sangat menguntungkan.
Lihat saja film animasi 3D bernama “Frozen” yang muncul di tahun 2013 lalu. Di
ajang bergengsi bagi insan perfilman, film animasi tersebut mendapatkan
penghargaan bergengsi. Tahukan Academy Award 2014 yang berlangsung di
Hollywood? Mungkin lebih mengenal Piala Oscar. Tepatnya di Dolby Theater,
Hollywood, film animasi Frozen garapan studio Walt Disney ini dinobatkan
sebagai Best Animated Feature Film.
Film animasi arahan Chris Buck dan Jennifer Lee ini juga
mendapatkan pendapatan sebesar US$ 1 Milyar (kira-kira Rp 13 Triliun).
Bayangkan saja seberapa besar uang tersebut? Padahal modal yang dikelurkan
untuk biaya produksi film ini tidak sampai seperempat dari penghasilan diatas.
Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia (tepatnya di Pulau Jawa), sejak zaman dulu juga
sudah mengenal adanya seni animasi, yaitu Wayang kulit. Wayang kulit dapat
dikategorikan sebagai pelopor film animasi dunia, dengan teknik penangkapan
siluet bayangan (menghidupkan bayangan) sebagai hasil jadinya. Wayang kulit
juga telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog
dan ilustrasi musik Banyak orang yang tidak mengetahui hal ini, dikarenakan
kurangnya pengembangan seni animasi di Indonesia, sehingga wayang kulit
dilupakan sebagai perintis film animasi dunia.
Pada tahun 1955, Presiden Soekarno (seorang yang sangat
menghargai seni) mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook)
untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah belajar selama 3 bulan,
dia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama Indonesia bernama Si
Doel Memilih. Film animasi 2D, bercerita tentang kampanye pemilihan umum
pertama di Indonesia. Film animasi inilah yang menjadi tonggak dimulainya
animasi modern di negeri ini.
Saat ini, Indonesia juga sedang mempersiapkan dua film animasi
layar lebar Battle of Surabaya yang bercerita mengenai peristiwa 10 November
1945 dan Fire and Ice yang berbasis filosofi dan cerita Jawa, sedang dalam
proses penyelesaian dan penawaran ke distributor Internasional. Trailer film
Battle of Surabaya telah mendapat 2 penghargaan, yaitu People Choice Award
dalam International Movie Trailer Festival (California, USA) dan Nominator
Foreign Animated Film dan Golden Trailer Festival.
Indonesia baru dapat membuat film animasi 3D (3D-full
animation) pada tahun 2004, yang berjudul Homeland. Film berdurasi sekitar 30
menit ini diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan Kasatmata. Film ini berkisah
soal petulangan seorang bocah bernama Bumi yang berusaha menemukan tempat
tinggalnya di dunia yang imajiner. Dalam menempuh perjalanan itu, Bumi ditemani
beragam binatang yang memiliki indra dan berjiwa dan mempunyai kepribadian
serta bisa berbicara sebagaimana layaknya manusia.
Sebenarnya di Indonesia ada juga beberapa studio yang
membuat film animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal. Dengan
kata lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri
film animasi Jepang dan Amerika Serikat.
Hal paling membanggakan Indonesia, pada tahun 2008, berhasil
lagi membuat film animasi 3D. Ditayangkan di layar lebar dan juga sudah
berhasil Go Internasional. Film animasi yang berjudul Meraih Mimpi
diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di
Batam. Film ini merupakan adaptasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to
The Dawn.
Buku ini bercerita tentang kakak beradik, berusaha
melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW membuat adapatasi
buku Minfung Ho, atas permintaan pemerintah Singapura untuk dibuatkan filmnya.
Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The Dawn.
Untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut andil di dalam pembuatannya.
Lain halnya dengan film animasi 2D Upin dan Ipin buatan
Negara tetangga kita, Malaysia. Film ini merupakan film animasi yang sangat
terkenal di Indonesia. Masyarakat di Indonesia (terutama kalangan anak-anak)
sangat suka menonton film ini. Jika ditanya semua anak-anak Indonesia pasti
mengenal film yang bercerita tentang petualangan dua kakak-beradik yang botak
ini. Film ini tayang di TV dari pagi, siang, sore bahkan malam. Aneh memang?
Film animasi negara luar bisa tayang berulang-ulang dalam
setiap harinya. Karena apa? Mungkin karena Upin dan Ipin merupakan film yang
sangat sarat makna. Film yang banyak mengandung unsur-unsur nasihat, namun tidak
melupakan unsur humor (funny unsure), sehingga semua orang akan tertawa gembira
setelah menonton film ini.
Ada beberapa hal yang menyebabkan film animasi Indonesia
kurang diminati oleh masyarakat (terutama anak-anak) Indonesia. Salah satunya,
penggambaran karakter yang kurang dan cerita yang kurang menarik. Itulah
sebabnya anak-anak lebih memilih film animasi buatan luar ketimbang film
animasi lokal. Menurut mereka animasi lokal kurang bagus dan kurang berkualitas
dibandingkan dengan film animasi buatan luar.
Kita berharap, perkembangan film animasi di Indonesia dapat
lebih maju dan canggih. Anak-anak Indonesia suka menonton film animasi lokal
buatan bangsanya sendiri, daripada menonton film animasi buatan luar. Ke depan,
kita berharap bisa membuat film animasi yang mengejutkan mata dunia, mendapat
rating tertinggi di Box Office, mendapat penghasilan terbesar dan dapat meraih
Piala Oscar. Semoga!
Referensi :
0 comments