Pelapisan sosial elite dan Massa
6:20 pm
PELAPISAN SOSIAL, ELITE DAN MASSA
A. Pelapisan sosial
1. Pengertian
Pelapisan
sosial dalam sosiologi dikenal dengan
istilah stratifikasi sosial. Kata stratifikasi sosial berasal dari
kata stratum (lapisan) dan socius (masyarakat).
Berikut ini beberapa pengertian
stratifikasi sosial menurut ahli:
1.
Pitirim A. Sorokin
(Dalam Basrowri 60 ; 2005)
Stratifikasi sosial diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (herarkis). Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Selanjutnya Sorokin, mengemukakan bahwa inti dari lapisan sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dengan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggotaanggota masyarakat.
Stratifikasi sosial diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (herarkis). Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Selanjutnya Sorokin, mengemukakan bahwa inti dari lapisan sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dengan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggotaanggota masyarakat.
2.
Paul B. Horton dan
Chester L. Hunt (iiix ; 1999)
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
3.
Soejono Soekanto (228
; 2005)
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal.
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal.
4.
Astried S. Susanto (98
; 1983)
Stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya.
Stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya.
5.
D. Hendropuspito OC
(109 ; 1990)
Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan.
Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan.
6.
Statifikasi sosial
menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut
dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dari definisi-definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan
masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
2. Faktor Pendorong Terciptanya Stratifikasi Sosial
Beberapa kondisi umum yang mendorong
terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Perbedaan ras dan budaya. Ketidaksamaan ciri biologis, seperti warna
kulit, latar belakang etnis, dan budaya telah mengarah pada lahirnya
stratifikasi dalam masyarakat. Dalam hal ini biasanya akan terjadi penguasaan
grup yang satu terhadap grup yang lain.
b. Pembagian tugas dalam hampir semua masyarakat menunjukkan sistem
pembagian tugas yang bersifat spesialisasi. Posisi-posisi dalam spesialisasi
ini berkaitan dengan perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dari order
sosial yang muncul.
c. Kejarangan. Stratifikasi lambat laun terjadi, karena alokasi hak dan
kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan ini terasa apabila masyarakat
mulai membedakan posisi, alatalat kekuasaan, dan fungsi-fungsi yang ada dalam
waktu yang sama. Jadi, suatu kondisi yang mengandung perbedaan hak dan
kesempatan di antara para anggota dapat menciptakan stratifikasi.
Sementara itu, Koentjaraningrat mengatakan
ada tujuh hal yang dapat mengakibatkan atau melahirkan stratifikasi social dalam
masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a. Kualitas dan kepandaian.
b. Kekuasaan dan pengaruhnya.
c. Pangkat dan jabatan.
d. Kekayaan harta benda.
e. Tingkat umur yang berbeda.
f. Sifat keaslian.
g. Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
Menurut Max Webber, pelapisan sosial
atau stratifikasi social ditandai dengan adanya beberapa hal berikut ini.
a. Persamaan dalam hal peluang untuk hidup atau nasib. Peluang untuk hidup
masing-masing orang ditentukan oleh kepentingan ekonomi yang berupa penguasaan
barang serta kesempatan memperoleh penghasilan dalam kehidupan.
b. Dimensi kehormatan, maksudnya manusia dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok berdasarkan peluang untuk hidup yang ditentukan oleh ukuran
kehormatan. Persamaan kehormatan status terutama dinyatakan melalui persamaan
gaya hidup.
c. Kekuasaan yang dimiliki. Kekuasaan menurut Webber adalah suatu peluang
bagi seseorang atau sejumlah orang untuk mewujudkan keinginan mereka sendiri
melalui suatu tindakan komunal, meskipun mengalami pertentangan dari orang lain
yang ikut serta dalam tindakan komunal tersebut.
3. Sifat
stratitifikasi/pelapisan sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya, stratifikasi sosial
dibedakan menjadi stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka,
dan stratifikasi campuran.
1.
Stratifikasi sosial tertutup (closed
social stratification)
Stratifikasi ini
adalah bentuk strata yang anggota dari setiap stratanya sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Mobilitas mereka hanya terbatas pada mobilitas horizontal.
Karena itu, stratifikasi sosial ini bersifat diskriminatif,misalnya sistem kasta,
pada masyarakata india, masyarakat rasialis, dan masyarakat feodal.
2. Stratifikasi sosial terbuka (opened
social stratification)
Stratifikasi ini
bersifat demokratis. Kemungkinan mobilitasnya sangat besar. Maksudnya, setiap
anggota strata dapat bebas berpindah strata sosial baik vertikal maupun
horizontal. Contoh:
seorang yag berusaha menjadi orang kaya dengan bekerja keras dan menuntut ilmu.
3. Stratifikasi sosial campuran
Stratifikasi sosial
campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang anggota
kasta brahmana mempunyai kedudukan terhormat dan sangat dihargai oleh
masyarakat lingkungannya. Namun, jika ia pindah ke Jakarta ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat yang baru. Ia akan
diperlakukan sesuai kedudukannya di tempat baru.
B. Elite Dan Massa
1. Pengertian Elite
Dalam pengertian
yang umum elite itu menunjuk
sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti khususdapat diartikan
sekelompok orang yang ahli atau terkemuka di bidang-bidang tertentu dan
khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara
pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “posisi di dalam
masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi
tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama,
pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
2. Pengertian Massa
Istilah massa
dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang
secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh
orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang
terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar
di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan
sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu
migrasi dalam arti luas.
3.Peranan
Elite terhadap Massa
Elite sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu yang
eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui
secara legal oleh masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai
kelompok yang berkuasa dan kelompok penentu.
Dalam kenyataannya elite penguasa kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya
lebih luas, tetapi lebih bersifat umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok
penentu. Kita mengenal, adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang
berasal dari kondisi sejarah masa lampau.
Kelompok elite penguasa ini tidak mendasarkan diri pada fungsi-fungsi
sosial tetapi lebih bersifat kepentingan-kepentingan birokrat. Kita bisa
menjumpai kelompok penguasa ini pada berbagai perhimpunan yang bersifat khusus,
pada kelompok birokratis yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan-kebijakan
maupun sebagai pelaksana dan sebagai elite pemerintah.
Contoh kekacauan politik
dan cara mengatasinya
Di Indonesia sekarang lagi ramai ramainya koalisi indonesia hebat dan
koalisi merah putih, menurut saya sebaiknya dua koalisi ini harus bersatu demi
kepentingan bangsa dan negara, bukan hanya untuk partai politiknya maupun kepentingan
pribadi.
Pemerataan pendapatan
Pengolahan hasil pemungutan pajak digunakan untuk pembangunan negara.
Dengan pembangunan, ekonomi masyarakat bisa terangkat. Artinya, pajak memenuhi
salah satu fungsinya sebagai alat pemerataan pendapatan masyarakat.
Dengan memaksimalkan pembangunan dengan sendirinya masyarakat kecil akan
merasakan manfaat pajak. Karena sebagian besar orang yang membayar pajak adalah
masyarakat dengan penghasilan lebih.
Kesimpulannya, Pengaruh
pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap
masyarakat pada segala zaman. kondisi pelapisan sosial,elite dan massa
di indonesia saat ini masih harus diperhatikan dan dibenahi agar negara kita
ini semakin maju tanpa membedakan sesuatu apapun.
Sekian dari saya,mohon maaf apabila ada kesalahan kata kurang berkenan dan apa yang saya tuliskan ini semoga bermanfaat bagi para pembaca. terima kasih
0 comments